Langsa Multicultural Heritage adalah sebuah situs web yang didedikasikan untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya di Kota Langsa, Aceh. Situs ini menampilkan berbagai informasi tentang sejarah, warisan budaya, serta keberagaman etnis dan agama yang telah menjadi bagian integral dari masyarakat Langsa selama berabad-abad.
Melalui Langsa Multicultural Heritage, pengunjung dapat mengeksplorasi tradisi, seni, kuliner, dan festival yang merefleksikan keragaman budaya di Langsa. Situs ini juga menyoroti bangunan bersejarah, tempat ibadah, dan situs-situs penting lainnya yang menjadi simbol keharmonisan antar komunitas di kota ini. Dengan menyediakan informasi yang komprehensif dan sumber daya yang mudah diakses, Langsa Multicultural Heritage berupaya untuk memperkuat pemahaman tentang pentingnya multikulturalisme serta mendorong rasa kebanggaan terhadap keberagaman yang ada di Kota Langsa.
Selain itu, situs ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara generasi muda dan warisan budaya mereka, serta sebagai platform bagi wisatawan untuk mengenal lebih dalam tentang keunikan Langsa sebagai kota yang merangkul berbagai budaya dalam harmoni.
MASJID
Masjid Istiqamah terletak di Gampong Teungoh Kemukiman Langsa Teungoh Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa Provinsi Aceh. Masjid ini merupakan masjid tua yang dipercaya sebagai masjid pertama di Kota Langsa. Masjid Istiqomah didirikan pada tahun 1323 H atau 1901 M dengan luas 11 X 11 meter persegi. Didirikan di atas tanah waqaf dari Cut Nyak Muhammad (Makchik) dan di prakarsai oleh Uleebalang (Ampon Chik Langsa) Teuku Chik Banta Beureudan bersama beberapa tokoh masyarakat. Adapun sumber dana utama pembangunan masjid diperoleh dari bantuan Badan Perminyakan Nasional (BPN). Masjid ini bersebelahan dengan tanah waqaf kuburan yang kini menjadi areal makam Teuku Chik Banta Beureudan beserta seluruh keluarganya dan para tokoh adat Gp. Teungoh. SHOW MORE
MUSEUM
Bangunan Museum Langsa dikenal juga sebagai gedung Balee Juang. Sebelum dimanfaatkan sebagai bangunan Museum, gedung ini juga pernah digunakan sebagai kantor BAPPEDA Aceh Timur. Pada masa awal pembangunannya, gedung yang terletak di pusat Kota Langsa ini, bernama Het Kantoorgebouw Der Atjehsche Handel-Maatschappij Te Langsar (Langhout, 1923). Gedung ini dibangun oleh penjajah Belanda pada tahun 1920 dan difungsikan sebagai kantor pusat untuk industri dan perkebunan Belanda beberapa sumber menyebutkan Pembangunan dimulai tahun 1019-an) (Elvina & Siregar, 2023). SHOW MORE
GEREJA
Kekristenan di Aceh dimungkinkan berasal dari Gereja Katolik Roma Ordol Karmel, dimana pada tahun 1511 mula-mula mengadakan kontak dengan Indonesia. Kelompok dagang portugis ini datang bersama dua anggota Gereja yakni Dionisius dab Redemptus. Kelompok dagang ini mengunjungi Aceh dari Malaka. Setelah menguasai Malaka, Portugis memonopoli perrdagangan dan menyebarkan agama Katolik secara lebih teratur di wilayah Timur seperti Ambon dan halmahera, Ternate dan Tidore. Salah satu Zending Katolik di kawasan tersebut yakni Fransiscus Xaverius dari ordo Yesuit, Pastor dari Spnayol yang datang bersama kapal dagang Portugis. Perjalananini diaggap sebagai pelopor Katolik di Indonesia. Namun demikian monopoli dagang pada akhirnya menimbulkan perlawanan dari keajaan lokal, terutama Aceh, yang menyebabkan misi ini tidak dapat menyebar ke wilayah barat. Jan Bank dalam karyanya berjudul Katolki di Masa Revolusi Indoensia menuliskan bahwa awal abd 17, gereja katolik kehilangan pelindung dan wilayah.
VIHARA
Vihara Langsa, atau sering disebut Vihara Buddha Langsa, merupakan salah satu tempat ibadah umat Buddha yang berlokasi di Kota Langsa, Aceh. Vihara ini menjadi simbol penting toleransi beragama dan kekayaan budaya di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Dengan arsitektur yang khas dan suasana yang tenang, vihara ini sering menjadi pusat aktivitas keagamaan bagi umat Buddha.
Makam Datuk Alam Malelo
Makam Datuk Alam Malelo yang memerintah pada masa 1700 M hingga 1780 M, dan Teuku Chik Banang (Keujruen Chik Ulee Balang Langsa Pertama yang memerintah pada tahun 1760 M-1781 M). Dari beberapa catatan awal, kata Iskandar, pihaknya menyimpulkan bahwa penemuan ketiga makam dan yang satu lagi diyakni makam Teuku Dayang (masih tahap pengkajian) adalah benar silsilah raja Langsa. SHOW MORE
KERKHOF
Kerkhof, atau pemakaman Kristen, di Kota Langsa memiliki sejarah yang penting dalam konteks komunitas Kristen di daerah tersebut. Kerkhof di Kota Langsa didirikan sebagai tempat pemakaman bagi jemaat Kristen. Pendirian tempat ini menjadi simbol eksistensi komunitas Kristen di daerah yang mayoritas Muslim. Kerkhof ini juga mencerminkan pentingnya menghormati dan mengenang orang-orang yang telah meninggal. SHOW MORE