Makam Peninggalan Belanda di Kota Langsa
Sampai saat ini belum ditemukan sumber tertulis yang menjelaskan bagaimana sejarah kuburan Belanda atau biasa disebut dengan kata kerkhoff. Kerkhoff merupakan bahasa Belanda, yang jika dipecah menjadi dua suku kata berasal dari kata kerk yang berarti gereja dan hoff yang bermakna halaman. Berdasarkan terminologi ini maka dapat dipahami bagaimana tradisi orang Belanda yang mayoritas Kristen, menguburkan keluarganya di samping gereja. Lambat laun, kata kerkhoff menjadi sebutan untuk kuburan atau permakaman. Oleh sebab itu, Kerkhoff Langsa juga berjarak cukup dekat dengan geraja HKBP Langsa.
Meskipun catatan pasti tidak diketahui, namun beberapa poin penting terkait makam peninggalan Belanda di Kota Langsa yang perlu diperhatikan. Makam tersebut sebagai bagian integral dari sejarah dan identitas Kota Langsa.
Dalam sebuah wawancara, Rachmatsyah dosen Prodi pendidikan Sejarah Universitas Samudra menyebut bahwa makam ini merupakan makam keluarga dan bukan dimaksudkan sebagai makam korban perang Aceh. Sebagai bukti beliau menunjukan bahwa dalam kompleks tersebut terdapat Makam dari keluarga Belanda yang lahir 1873 dan meninggal pada 1910. Pada tahun tersebut tidak terjadi perang di Langsa. Selain makam orang dewasa, beberapa makam anak-anak dari keluarga Belanda juga ditemukan di lokasi ini. Makam lain juga tertera angka tahun 1928 sebagai pusara dari seorang pemuda yang lahir tahun 1907. Suasana makam seperti ini tidak didapati di tempat lain di Aceh.
Makan ini juga ini mencerminkan hubungan baik antara masyarakat lokal, khususnya komunitas Tionghoa, dengan orang-orang Belanda pada masa penjajahan. Pada saat tim mengunjungi lokasi, setidaknya ada 2 nisan bertuliskan huruf Cina yang sangat menonjol. Di sisi tengah, salah satunya tertulis Makam Kuno Kazusuke Ikeda. Di sisi lain sebuah nisan dengan 2 larik huruf Cina, pada larik pertama tertulis kalimat yang diterjemahkan ’Suara Bambu Desember Tahun Kesebelas” dan pada larik berikutnya hanya dapat terbaca ’desa pedagang rakyat’ (sebagian lagi sudah sulit terbaca). Makam masyarakat batak juga banyak ditemukan di kerkhoff ini, salah satu makam tertua tertulis berangka tahun 1928.