PEMBUATAN IKAN ASIN
PEMBUATAN IKAN ASIN
VIDEO
Ikan asin adalah salah satu bentuk kearifan lokal masyarakat pesisir Langsa dalam mengawetkan hasil laut. Dengan memanfaatkan garam dan sinar matahari, ikan segar dapat disimpan lebih lama tanpa kehilangan nilai gizi. Praktik ini sederhana, namun mencerminkan pengetahuan adaptif masyarakat pesisir untuk menjaga ketahanan pangan.
Proses pembuatannya dimulai dari pemilihan ikan segar hasil tangkapan nelayan. Ikan dibersihkan, kemudian dilumuri direndam dengan garam selama semalam. Hal yang perlu diingat, ikan asin tidak tiperbolehkan dicuci atau terkena air tawar karena justru menyebabkan pembusukan. Setelah itu, ikan dijemur selama beberapa hari hingga kering dan siap dipasarkan ataupun dikonsumsi. Setiap tahap dilakukan dengan cara tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.
Di Langsa, khususnya di kawasan Pusong, tradisi ini memiliki dimensi sejarah yang lebih luas. Pembuatan ikan asin di daerah ini juga dipengaruhi oleh pengetahuan yang dibawa oleh etnis Tionghoa saat mereka bermigrasi ke Telaga Tujoh di masa lalu. Dari proses interaksi tersebut, lahirlah praktik bersama yang hingga kini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pesisir.
Lebih dari sekadar lauk sederhana, ikan asin adalah wujud indigenous knowledge yang menyimpan memori kolektif keberagaman. Ia menunjukkan bagaimana masyarakat pesisir Langsa, melalui warisan kuliner, merajut identitas bersama yang diperkaya oleh pertemuan budaya.
QR GAME